Memancung Sanubari
Kau sudah berkasih,
Namun cintamu terbelah,
Jangan biarkan sanubarimu terperangkap
Di antara dua jiwa yang tak saling bebas.
Roh jahat berbisik di sudut hati,
Menyulut api gelisah yang tak tampak,
Sayat pisau percintaan ini terlalu tajam,
Akan kau rasakan darahnya di kemudian hari.
Memancung sanubari tidaklah elok,
Karena hati adalah tempat rahasia,
Tempat cinta yang seharusnya bebas.
Di malam kelam, dia yang bersamamu kini,
Terperangkap dalam kegelisahan yang tak bisa kau lihat,
Seperti hantu yang menuntut balas,
Tanpa kata, tanpa suara, namun penuh derita.
Aku tak ingin dia merintih dalam
kesedihan,
Aku tak ingin amarahnya menjadi kutukan,
Jikalah cinta padanya telah padam,
Biarkan kejujuranmu menghancurkan belenggu itu.
Baru aku akan membuka hatiku untukmu,
Namun dengan hati yang sudah terbebas,
Dari bisikan roh jahat dan bayang-bayang kelam,
Hanya satu cinta yang akan menguasai jiwa,
Hanya satu untukmu, hanya satu untukku.
Memancung sanubari
tidaklah elok,
Karena hati adalah tempat rahasia,
Tempat cinta yang seharusnya bebas.
Reza Rolianda. 2025
0 Comments:
Posting Komentar